Minggu, 25 Juli 2010

CA COLON

BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN

RUANG : 202 NAMA MHS : HERIANTO
TANGGAL : NIM/ KEL : 075 STYC 07. A.2
INISIAL PASIEN : Tn. R
UMUR / No. REG : 37 th/


1. KONSEP DASAR TEORI DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN ‘’ CA COLON ‘’

a. PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan alam struktur yang menempati area tertentu pada tubuh dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas ( Fkul, 2008 : 268 )

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan ( inovasi )atau dengan migrant sel ketempat yang jauh ( metastasis ). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya. ( Gale, 2000 : 177 )
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa keabnormalan / neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon ( Brooker, 2001: 72 )

b. ETIOLOGI
Ada 3 etiologi utama kanker ( Davery, 2006 : 334) yaitu :
1. Diet : Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat ( sayur-sayuran, buah- buahan ) kebiasaan makan-makanan yang berlemak tinggi dan sumber protein hewani.
2. Kelainan kolon
- Adenoma dikolon : degrenasi maligna menjadi adenokarsinoma
- Familial poliposis : polip diusus mengalami degrenasi
- Maligna menjadi karsinoma
- Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai resiko terkenag karsinoma colon.
3. Genetic
Anak yang berasal dari orang tua yang menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak-anak yang orang tuanya sehat ( Fkul, 2001 : 207 )

c. PATOFISIOLOGI
Kabanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang didalam stadium awal membentuk polip ( sel yang tumbuh yang sangat cepat ). Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah tetapi seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relative lama dan pada kondisi tertentu berpotensi manjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar ( Davey, 2006 : 335 )
Kanker kolon dapat menyebar melalui berbagai cara yaitu :
1. Secara infiltrative langsung ke struktur yang berdekatan, seperti kedalam kandung kemih
2. Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon
3. Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah ke system portal


Adapun klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi Dikes adalah sebagai berikut ( Fkul, 2001:209 )
A1 : Kanker hanya terbata pada manusia dan belum ada matastasis
B1 : Kanker telah mengimpeltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 : Kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propsia
C1 : Kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 : Kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari 5 buah
D : Kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas dan tidak dapat dioperasi lagi


d. MANIFESTASI KLINIS
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam deteksi darah pada tesis,konstifasi, perubahan dalam penonjolan tesis, Anemia dan pendarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.

1. Kanker kolon kanan dimana kiri kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut, sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus lebih besar dan teses masih encer.
2. Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan perubahan kembung defekasi sebagai akibat iritasi dan respon reflek, diare, nyeri kejang, dan kembung sering terjadi.
e. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- ENDOSCOPI
Pemeriksaan endoscopi perlu dilakukan baik sigmoidoscopi maupun colonoscopy
- RADIOLOGIS
Pemeriksaan Radiologi yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto colon ( barium enema ) foto dada dilakukan untuk melihat apakah dada ada metastasis kanker paru.
- ULTRAGINOGRAFI ( USG )
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening diabdomen dan hati
- HISPATOLOGI
Biopsi digunakan untuk menegakkan diagnosis, gambar hispatologi karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiasi sel

- LABORATORIUM
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami pendarahan ( Fkul, 2001 : 210 )

f. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tim medis biasanya melakukan sigmoidios copy dan colonoscopy untuk mengidentifikasi tumor. Biopsy massa dapat juga dilakukan dalam prosedur tersebut.
-



WOC CA COLON
Pola diet yang tidak baik
genetik ( kurang serat + berlemak) kelainan kolon

BAB mengeras

Pengendapan feses
Diusus besar yang terlalu lama

Pertumbuhan sel
Yang tidak normal ( adenoma )

poliposis

metastasis ke organ lain invasi pada jaringan


kesalahan reflikasi DNa kerapuhan atau
identifikasi dengan enzim pengoreksi mutasi gen

proses waktu yang bertahun tahun

nyeri pembentukan kanker colon

hospitalisasi pembedahan

non aseptik
























BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS CA COLON
A. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
1. Identitas pasien
Meliputi nama , umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, tempat tinggal
2. Riwayat penyakit sekarang
Pada pengkajian ini yang perlu dikaji adanya keluhan pada area abdomen terjadi pembesaran
3. Riwaya penyakit dahulu
Adakah riwayat penyakit dahulu yang diderita pasien dengan timbulny kanker kolon.
4. Riwayat penyakit keluarga
Adalah anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti yang dialami pasien, adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit kronis lainnya
5. Riwayat psikososial dan spiritual
Bagaimana hubungan pasien dengan anggota keluarga yang lain dan lingkungan sekitar sebelum maupun saat sakit, apakah pasien mengalami kecemasan, rasa sakit, karena penyakit yang dideritanya, dan bagaimana pasien menggunakan koping mekanisme untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
b. Riwayat bio- psiko- sosial- spritual
1. Pola Nutrisi
Bagaimana kebiasaan makan , minum sehari- hari, jenis makanan apa saja yang sering di konsumsi, makanan yang paling disukai, frekwensi makanannya.
2. Pola Eliminasi
Kebiasaan BAB, BAK, frekwensi, warna BAB, BAK, adakah keluar darah atau tidak, keras, lembek, cair ?
3. Pola personal hygiene
Kebiasaan dalam pola hidup bersih, mandi, menggunakan sabun atau tidak, menyikat gigi,
4. Pola istirahat dan tidur
Kebiasaan istirahat tidur berapa jam ?
Kebiasaan – kebiasaan sebelum tidur apa saja yang dilakukan?
5. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan sehari-hari, olaraga yang sering dilakukan, aktivitas diluar kegiatan olaraga, misalnya mengurusi urusan adat di kampung dan sekitarnya.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Kebiasaan merokok, mengkonsumsi minum-minuman keras, ketergantungan dengan obat-obatan ( narkoba ).
7. Hubungan peran
Hubungan dengan keluarga harmonis, dengan tetangga, teman-teman sekitar lingkungan rumah, aktif dalam kegiatan adat ?
8. Pola persepsi dan konsep diri
Pandangan terhadap image diri pribadi, kecintaan terhadap keluarga, kebersamaan dengan keluarga.
9. Pola nilai kepercayaan
Kepercayaan terhadapTuhan Yang Maha Esa, keyakinan terhadap agama yang dianut, mengerjakan perintah agama yang di anut dan patuh terhadap perintah dan larangan-Nya.
10. Pola reproduksi dan seksua
Hubungan dengan keluarga harmonis, bahagia, hubungan dengan keluarga besarnya dan lingkungan sekitar.

c. Riwayat pengkajian nyeri
P : Provokatus paliatif
Apa yang menyebabkan gejala? Apa yang bisa memperberat ? apa yang bisa mengurangi ?
Q : QuaLity-quantity
Bagaimana gejala dirasakan, sejauh mana gejala dirasakan ?

R : Region – radiasi
Dimana gejala dirasakan ? apakah menyebar?
S : Skala – severity
Seberapah tingkat keparahan dirasakan? Pada skala berapah ?
T : Time
Kapan gejala mulai timbul? Seberapa sering gejala dirasakan ? tiba-tiba atau bertahap ? seberapa lama gejala dirasakan?
d. Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum sakit sedang, kesadaran compos mentis, suhu 37,5 C, nadi 60-100X/ menit, RR 16-20x / menit tensi 120/ 80 mmHg.
- Pemeriksaan head totoe
- Kepala dan leher
Dengan tehnik inspeksi dan palpasi :
a. Rambut dan kulit kepala
Pendarahan, pengelupasan, perlukaan, penekanan
b. Telinga
Perlukaan, darah, cairan, bauh ?
c. Mata
Perlukaan, pembengkakan, replek pupil, kondisi kelopak mata, adanya benda asing, skelera putih ?
d. Hidung
Perlukaan, darah, cairan, nafas cuping, kelainan anatomi akibat trauma?
e. Mulut
Benda asing, gigi, sianosis, kering?
f. Bibir
Perlukaan, pendarahan, sianosis, kering?
g. Rahang
Perlukaan, stabilitas ?
h. Leher
Bendungan vena, deviasi trakea, pembesaran kelenjar tiroid
- Pemeriksaan dada
 Inspeksi
Bentuk simetris kanan kiri, inspirasi dan ekspirasi pernapasan, irama, gerakkancuping hidung, terdengar suara napas tambahan bentu dada ?
 Palpasi
Pergerakkan simetris kanan kiri, taktil premitus sama antara kanan kiri dinding dada.
 Perkusi
Adanya suara-suara sonor pada kedua paru, suara redup pada batas paru dan hipar.
 Auskultasi
Terdengar adanya suara visikoler di kedua lapisan paru, suara ronchi dan wheezing
- Kardiovaskuler
 Inspeksi
Bentuk dada simetris
 Palpasi
Frekuensi nadi,
 Parkusi
Suara pekak
 Auskultasi
Irama regular, systole/ murmur,
- System pencernaan / abdomen
 Inspeksi
Pada inspeksi perlu diperliatkan, apakah abdomen membuncit atau datar , tapi perut menonjol atau tidak, lembilikus menonjol atau tidak, apakah ada benjolan-benjolan / massa.
 Palpasi
Adakah nyeri tekan abdomen, adakah massa ( tumor, teses ) turgor kulit perut untuk mengetahui derajat bildrasi pasien, apakah tupar teraba, apakah lien teraba?
 Perkusi
Abdomen normal tympanik, adanya massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak ( hepar, asites, vesika urinaria, tumor,)
 Auskultasi
Secara peristaltic usus dimana nilai normalnya 5- 35 kali permenit.
- Pemeriksaan extremitas atas dan bawah meliputi :
 Warna dan suhu kulit
 Perabaan nadi distal
 Depornitas extremitas alus
 Gerakan extremitas secara aktif dan pasif
 Gerakan extremitas yang tak wajar adanya krapitasi
 Derajat nyeri bagian yang cidera
 Edema tidak ada, jari-jari lengkap dan utuh
 Reflek patella (+ / + )
- Pemeriksaan pelvis/ genitalia
 Kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, terpasang kateter, terdapat lesi atau tidak.
# Hal / kemungkinan darah ditunjukkan sangat kecil atau lebih hidup seperti mahoni . Darah kotor biasanya tidak ditemukan tumor pada sebelah kanan kolon tetapi biasanya disebelah kanan kolon dan pektum.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Pre operasi
1. Nyeri b.d proses peradangan pada colon yang ditunda dengan klien tanpa meringis
2. Cemas b.d hospitalisasi, prosedur pembedahan
B. Post operasi
1. Resiko infeksi b.d pembedahan ditandai dengan suhu tubuh meningkat
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik

C. INTERVENSI PREE OPERASI
DX Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan keadaan nyeri pasien berkurang dengan criteria hasil :
- klien tampak rileks
- TTV batas normal :
TD :120/80 MmHg
N : 60-100X/M
S : 36,5- 37,2 C
R : 16- 24X/M



a. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
b. Beri obat untuk mengontrol nyeri sesuai resep
c. Atur posisi pasien senyaman mungkin
a. Menghilangkan nyeri menggunakan tehknik pernapasan
b. Pemakain obat anal gelik untuk mengurangi nyeri
c. Memberikan kenyamanan pada pasien dalam beristirahat.
2. Setelah dilakukan tindakkan keperawatan diharapkan kecamasan pasien berkurang dengan criteria hasil :
-klien dapat mengidentifakasikan mekanisme koping yang adaptif
- koopratif terhadap tindakan yang dilakukan
- klien tidak cemas dan tampak releks


a. Ajarkan tentang proses terjadinya penyakit dan penyebab penyakit
b. Beri informasi dan diskusikan prosedur dan pentingnya prosedur medis dan keperawatan

c. Orientasikan pasien terhadap lingkungan,obat-obatan, diet, prosedur diagnostic a. Dengan pengajaran meningkatkan pengetahuan pasien, menurunkan kecemasan pasien
b. Informasi yang adekuat meningkatkan pengetahuan dan kooperatif pasien
c. Pengorientasikan meningkatkan pengetahuan pasien


INTERVENSI POST OPERASI
DX Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
1. Setelah diberikan asuhan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan tidak terjadi infeksi dengan kriteria hasil :
-TTV normal
-N : 60- 100X/M
S : 36,5 – 37,1 C
TD : 120/80 Mmhg
-RR : 14- 20X/M
-Menunjukkan tak ada tanda-tanda infeksi
a. Pertahankan penggunaan alat yang steril


b. Awasi tanda vital, perhatikan demam ringan, mengigil, pernapasan cepat gelisah, peka disorientasi


c. Berikan anti biotic sesuai indikasi
a. Mencegah pertumbuhan bakteri dan infeksi tahap lanjut

b. Pasien yang melakukan pembedahan berisiko untuk syok bedah/ septic sehubungan dengan manipulasi/ instrumentasi

c. Mungkin diberikan secara profilaktik sehubungan dengan resiko infeksi pada colon


2. Setelah diberikan asuhan keperawatan2x 24 jam diharapkan pasien memiliki cukup energy untuk beraktivitas dengan kriteria hasil :
-prilaku menampakkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
-pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan aktivitas tanpa bantuan.

a. Rencanakan priode istirahat yang cukup





b. Berikan latihan aktivitas secara bertahap



c. Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
a. Mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan, dan energy terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secara optimal
b. Tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga
c. Mengurangi pemakaian energy sampai kekuatan pasien pulih kembali.



D. IMPLEMENTASI
- Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah di buat.




E. EVALUASI
- Nyeri berkurang
- Cemas berkurang
- Resiko infeksi teratasi
- Pengetahuan klien bertambah
- Pengetahuan klien bertambah





















DAFTAR PUSTAKA
- Carpenito, Lynda juall ( 1999) Rencana asuhan dan dokumentasi keperawatan Edisi 2 ( terjemahan ) penerbit buku kedokteran EGC Jakarta.
- Long Barbera c. ( 1996 ) Perawatan Medical Bedah. Vol 1. Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran. Bandung.
- Mansjoer, Arief, et all ( 1999) Rencana Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI. Media Aescullapius.
- Doenges, Marilyu E ( 1999 ) Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3 ( Terjemahan ) Penerbit Hak Kedokteran. EGC. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar